Sabtu, 22 Oktober 2016

HUJAN UJIAN DI PEKAN KE-3

Malam minggu ini doa kaum jomblo didengar tuhan. Hujan membasahi daerah Ibu Kota dan sekitarnya. Hal ini tidak jadi soal, karena saya tidak ada jadwal keluar malam minggu ini, walaupun sebenarnya ada acara malam kreasi santri, tapi akses ke lokasi cukup jauh dan tidak ada yang suka rela memberikan tumpangan gratis. 
Pagi selepas shalat Shubuh langit terlihat masih mendung. Awan menyimpan sia-sia air hujan tadi malam. Saya memaksakan diri pergi ke Situ Gintung dengan harapan hujan tidak turun, berjalan menyusuri jalan satapak membawa dua tas berisi buku dan majalah, sendirian.
Tidak lama setelah menggelar tikar dan menyusun rapi buku-buku bacaan Perpustakaan Jalanan hujuan turun. Tidak begitu deras memang, tapi tetesan-tetesan air hujan itu lebih dari cukup membasahi buku, saya tidak berani ngambil resiko membiarkan buku-buku yang sebagian besar pemberian para dermawan itu basah, akhirnya saya rapikan kembali dan menutupinya dengan tikar, dalam hati saya masih menyimpan harapan hujan reda lagi. 
Sambil memandangi orang-orang lari pagi, terlihat juga beberapa orang menjajakan makanan, di ujung selatan beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran masih bertahan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Lebih dari 30 menit akhirnya hujan reda. Satu persatu saya susun lagi buku-buku itu. 
Tiba-tiba seorang gadis kecil bersama ayahnya datang. “om, aku minjem buku ya, mau baca”. Akhirnya ada juga pembaca hari ini, seorang gadis kecil itu membuatku bahagia, karenanya usaha kecil kenapa Perpustakaan Jalanan ini ada tidak sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar