Sabtu, 14 Januari 2017

Selera Humorku Rendah: Sebuah Surat Cinta

Assalamu'alaikum... 

Tuan anggap saja dirimu adalah Sophie Amundsend dalam buku World Sophie yang ditulis oleh Jostein Gaarder, tapi saya bukan seorang mesterius. Saya tidak terkenal, lagi pula siapa yang mau mengenal saya.

Begini tuan, saya sadar bahwa hidup adalah panggung masalah yang megah. Kita bisa menyaksiakan nyanyaian-nyanyian kesedihan, tarian kegembiraan, bahkan drama emosional yang memeras perasaan. Sesungguhnya kita tidak hanya sekedar menyaksikan pementasan itu, tapi kita juga berperan di dalamnya.

Tuan, saat ini saya merasa ada masalah dengan diri saya. Masalah yang sangat besar, lebih besar dari harga cabai yang mahal. Masalahnya adalah selera humor saya rendah.

Beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang mengirimkan voice note di grup whtsapp yang dihuni kaum terpelajar dan agamis. Isi vice note tersebut awalnya terdengar penggalan suatu kata yang tidak jelas, tapi kemudian ada satu penggalan lanjutan menyususl, yang menunjukan itu adalah kata yang sangat kotor. Parahnya kiriman voice note ketiga  dengan jelas dia lafadzkan kata yang sering digunakan oleh lelaki hidung belang pengguna jasa PSK. Orang-orang tertawa, sedangkan saya nyinyir sinis.

Masih di grup yang sama. Kali pertama saya mengganti nama grup dengan nama yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan asas didirikannya paguyuban tersebut. Grup yang dibangga-banggakan itu tiba-tiba gempar. Ternyata selain selera humor saya rendah, lelucon saya juga recehan.

Banyak reaksi dari kawan-kawan yang saya hormati. kata Ahlunnar adalah yang paling favorit, sedangkan disebut sebagai penistaan terhadap grup itu yang paling saya suka. Jadi, tuan. Jika anda tidak mau menjadi ahli neraka dan disebut sebagai si penista, jangan coba-coba mengganti nama grup apapun di media sosial.

Saya merasa muak dengan istilah penistaan tuan. Oke, saya akan terima jika akhirnya saya menjadi tersangka terkait penistaan nama grup tersebut. paling parah dikeluarkan dari grup, dijauhi, dimusuh, dan lain-lain yang mungkin tidak terduga. Tapi bagaimana kalao begini:

Ada sebuah organisasi yang bergiat di bidang membaca atau menulis, tapi ternyata tidak ada kegiatan, atau tidak mementingkan, atau hanya sedikit aja kegiatan yang berkaitan dengan membaca dan menulis, atau hanya mementingkan acara-acara yang menghabiskan banyak uang dan bersifat substantif, sedangkan isinya hanya sebagai wadah mendapatkan gebetan. Siapa yang paling menistakan menurut anda tuan? 

Wassalam...

NB: Tuan, jika anda berkenan mohon jawab surat cinta ini.

Dari saya yang loba aced, tidak dewasa, balaga kos taik, teu boga kaera dan ahlunnar ini.

2 komentar:

  1. Mantapp, lumayan ada nilai jual nya juga. Berarti pemikiran tuan memang benar" tidak tumpul sesuai dengan yang tuan nyatakan. dan hamba rasa kesombongan pun bisa tertutupi oleh sebuah karya tulis tuan ini. #Good speech and bright ideas of words.

    BalasHapus
  2. Anggaplah aku seseorang yang tak kenal dengan asama alloh maupun kalamulloh,
    Anggaplah aku tidak pernah mengenal dengan namanya quran,berbicara tidak dalam asas keislaman, tidak mencerminkan ke imanan tidak menonjolkan ke adab adaban, wajar! Wong tak mengenal quran
    !!! Hidup bersasis quran, jelas dan pantas kalw semua perkataan penuh hikmah dan pljran.
    hidup memang sepahit rasa dan semanis madu,
    Kawan, siapakah kitaaa.. Pertanyaan yang umum jika orang beranggapan sebuah karya itu memperlihatkan ke angkuhan, ke sombongan, berfikir dalam karya lebih berkilaw dan terarah daripada berkicaw tak tau arah.
    Humor adalah warna warni dari kehdpam, warna warni dari perkumpulan
    Anggaplah hidup tuan lurus dan tak pernah ada humor, seratus bahkan seribu tepukan tangan bagiku kepda tuan
    Karena tuan tlah berhasil memecahkan rekor yang nabi sekalipun pennuh dengan humoris.


    BalasHapus